Selasa, 31 Maret 2015

PEMROGRAMAN DASAR

Iput dan Output


Input dan Output

1 MEMASUKKAN DATA
Dalam bahasa C proses memasukkan suatu data bisa menggunakan beberapa fungsi pustaka
yang telah tersedia. Beberapa fungsi pustaka yang bisa digunakan adalah :
�� scanf()
♦ Fungsi pustaka scanf() digunakan untuk menginput data berupa data numerik, karakter
dan string secara terformat.
♦ Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian fungsi scanf() :
�� Fungsi scanf() memakai penentu format
�� Fungsi scanf() memberi pergantian baris secara otomatis
�� Fungsi scanf() tidak memerlukan penentu lebar field
�� Variabelnya harus menggunakan operator alamat &
Kode penentu format :
♦ %c : Membaca sebuah karakter
♦ %s : Membaca sebuah string
♦ %i, %d : Membaca sebuah bilangan bulat (integer)
♦ %f, %e : Membaca sebuah bilangan pecahan (real)
♦ %o : membaca sebuah bilangan octal
♦ %x : Membaca sebuah bilangan heksadesimal
♦ %u : Membaca sebuah bilangan tak bertanda

2
Contoh Program :
/* Program memasukan inputan dengan beberapa tipe data */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main()
{ int jumlah;
char huruf, nim[10];
float nilai;
clrscr();
printf("Masukkan sebuah bilangan bulat : ");
scanf("%d", &jumlah ); /* membaca sebuah bilangan bulat */
printf("Masukkan sebuah karakter : ");
scanf("%c", &huruf ); /* membaca sebuah karakter */
printf("Masukkan nim Anda : ");
scanf("%s", &nim ); /* membaca sebuah string */
printf("Masukkan sebuah bilangan pecahan : ");
scanf("%f", &nilai ); /* membaca sebuah bilangan float */
printf("\nNilai variable yang Anda masukkan adalah :\n");
printf("jumlah = %d\n", jumlah );
printf("huruf = %c\n", huruf );
printf("nim = %s\n", nim );
printf("nilai = %f\n", nilai );
getch();
}
�� gets()
♦ Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data bertipe karakter dan tidak dapat
digunakan untuk memasukkan data numerik.
♦ Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter
♦ Cursor secara otomatis akan pindah baris
♦ Tidak memerlukan penentu format
Contoh Program :
/* Program inputan tipe data karakter/string */
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{
char nama[20];
clrscr();
printf(“Masukkan nama Anda : “);
gets(nama);
printf(“Hello, Nama Anda adalah %s”, nama);
getch();
}
�� getchar()
♦ Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakter
♦ Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter
♦ Karakter yang dimasukkan terlihat pada layar
♦ Pergantian baris secara otomatis

3
�� getch() dan getche()
♦ Fungsi getch() dan getche() digunakan untuk membaca data karakter.
♦ Karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan penekanan tombol enter.
♦ Tidak memberikan efek pergantian baris secara otomatis
♦ Jika menggunakan fungsi getch() karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan
pada layer sehingga sering digunakan untuk meminta inputan berupa password.
♦ Sedangkan pada getche() karakter yang dimasukkan akan ditampilkan pada layar.
Contoh Program :
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{
char huruf1, huruf2;
printf(“Masukkan sebuah karakter : “);
huruf1 = getche(); // karakter yang dimasukkan akan terlihat di layar
printf(“\nKarakter yang Anda masukkan adalah %c\n”, huruf1);
printf(“\nMasukkan sebuah karakter lagi : “);
huruf2 = getch(); // karakter yang dimasukkan tidak terlihat di layar
printf(“\nKarakter yang Anda masukkan adalah : %c, huruf2);
getch();
}
CATATAN :
Jika terdapat beberapa proses input (memasukkan data) sekaligus, maka sebaiknya ditambahkan
fungsi fflush(stdin); setelah fungsi scanf(). Fungsi fflush(stdin) berfungsi menghapus buffer di
dalam alat I/O.

2 MENAMPILKAN DATA
Menampilkan data ke layer monitor
�� Menggunakan fungsi printf(), puts(), dan putchar().
�� Fungsi printf() digunakan untuk menampilkan semua jenis data (numeric dan karakter)
�� Fungsi puts() digunakan untuk menampilkan data string dan secara otomatis akan diakhiri
dengan perpindahan baris.
�� Fungsi putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter.
Mengatur tampilan bilangan pecahan (float).
Bentuk umum :
printf(“%m.nf”, argument);
�� m : menyatakan panjang range
�� n : menyatakan jumlah digit di belakang koma.
�� argument : nilai atau variable yang akan ditampilkan.
Contoh :
printf(“%5.2f”, nilai);
artinya variable nilai akan ditampilkan sebanyak 5 digit dengan 2 digit di belakang koma.
Contoh Program 1;
/* Program untuk menampilkan data berupa bilangan pecahan */
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()

4
{ float nilai;
clrscr();
puts(“Masukkan nilai Anda : ); scanf(“%f”, &nilai);
printf(“Anda memperoleh nilai %5.2f”, nilai);
printf(“Apakah Anda telah puas mendapat nilai %6.4f ?”, nilai);
getch();
}
Contoh Program 2;
/* Program untuk menampilkan data berupa bilangan integer dan string */
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{ int umur;
char nama[20];
clrscr();
puts(“Masukkan nama Anda : ); gets(nama);
puts(“Masukkan umur Anda : “); scanf(“%d”, &umur);
printf(“Nama Anda : %s \n”, nama); //tipe data string
printf(“Umur Anda : %d \n”, umur); //tipe data integer
getch();
}
Menampilkan data ke printer
�� Untuk menampilkan data ke printer dapat menggunakan fungsi fprintf(), fputs() dan fputc().
�� Fungsi fprintf() digunakan untuk mencetak semua jenis tipe data ke printer dan secara
otomatis memberikan efek perpindahan baris.
�� Fungsi fputs() digunakan untuk mencetak tipe data string ke printer
�� Fungsi fputc() digunakan untuk mencetak tipe data karakter ke printer
Contoh program :
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{
fprintf(stdprn, “Hallo, Saya akan tercetak di printer”);
fputs(stdprn, “Saya juga akan tercetak di printer”)

;http://aa-awaludinjamil.blogspot.com/

Rabu, 25 Maret 2015

tutorialcorelDRAW

Tutorial Corel Draw Garis dan Outline

Tutorial Corel Draw Garis dan Outline

Ilmu Grafis Corel Draw kali ini membahas tutorial Corel Draw garis dan outline mulai merubah ukuran besar kecil, warna, bentuk garis pada CorelDraw X5 Corel 15 . Meskipun demikian juga bisa digunakan pada Corel Draw X4, X3 dan dibawahnya sampai Corel Draw 9. Menggunakan garis atau lebih dikenal dengan sebutan outline dalam CorelDraw adalah potensial. […]


http://www.ahlidesain.com/tag/tutorial-coreldraw

         


pemograman dasar


Contoh Pemrograman Dasar Komputer Dengan Pascal

Pada bagian Pemrograman dasar pascal, kita akan membahas Contoh Program Komputer tentang perhitungan matematika dasar.  Dalam perhitungan matematika, kita menggunakan operator aritmatika sebagai berikut :

Penjelasan :

Operator tanda kurung adalah priorotas pertama, artinya bagian yang berada dalam tanda kurang akan dikerjalan pertama kali, kemudian diikuti oleh operator dengan prioritas kedua yaitu kali dan bagi (*dan /), kemudan tambah dan kurang . Dalam  perhitungan matematika, tanda sama dengan menggunakan tanda  := (titik dua sama dengan) untuk menyatakan nilai.

 Operator Div digunakan untuk membagi 2 bilangan  bulat (integer) kemudian mengambil  hasil bagi dan sisanya dibuang. Sedangkan operator Mod digunakan untuk membagi 2 bilangan bulat (integer) kemudian mengambil sisanya dan hasil baginya dibuang. 

Misalnya : 7 dibagi 2. Hasil baginya 3 dan sisanya 1.
X:= 7 div 2, hasilnya 3
X:= 7 mod 2, hasilnya 1

Tipe Data

1.  Integer    : untuk menyatakan bilangan bulat. Misalnya : 1, 2, 3, dst. Tipe Integer terdiri dari dari 5 macam  yaitu :
2.  Real        : untuk menyatakan bilangan desimal. Misalnya : 1.45, 5.76, dst. Pemisah tanda desimal menggunakan  titik bukan  koma. Tipe real dibagi menjadi 4 macam yaitu   :

 
 
 
http://spatabang.blogspot.com/2014/01/pemrograman-dasar-dengan-pascal.html
 
 

Selasa, 24 Maret 2015

fisika

Telah dikatakan sebelumnya bahwa suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Mari kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini.
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu simetrinya.
Orang ini berada dalam keseimbangan
Orang ini berada dalam keseimbangan
Di sisi lain untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.



Telah dikatakan sebelumnya bahwa suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Mari kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini.
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu simetrinya.
Orang ini berada dalam keseimbangan
Orang ini berada dalam keseimbangan
Di sisi lain untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.


Telah dikatakan sebelumnya bahwa suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Mari kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini.
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu simetrinya.
Orang ini berada dalam keseimbangan
Orang ini berada dalam keseimbangan
Di sisi lain untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.


Telah dikatakan sebelumnya bahwa suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Mari kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini.
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu simetrinya.
Orang ini berada dalam keseimbangan
Orang ini berada dalam keseimbangan
Di sisi lain untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.



Telah dikatakan sebelumnya bahwa suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Mari kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini.
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu simetrinya.
Orang ini berada dalam keseimbangan
Orang ini berada dalam keseimbangan
Di sisi lain untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.

 http://fisikaituindahdanmengasyikkan.blogspot.com/

pemrograman dasar


Tipe Data Terstruktur

Tipe data tersturktur adalah tipe data yang dapat digunakan untuk menampung lebih dari satu tipe data dalam variable sehingga mudah saling berhubungan dab dapat disusun dalam satu struktur.

Array
Array merupakan koleksi data yang mempunyai tipe data yang sama dan mempunyai nama variable yang sama. Array dipanggil berdasarkan indeksnya, indeks array dalam bahasa C dimulai dari nol. Array berdasarkan banyaknya indeks dapat dibagi menjadi satu dimensi, dua dimensi dan  multi dimensi. Penggunaan array sangat membantu dalam menghemat pamakaian variable.

Deklarasi Array 1 Dimensi
Untuk tipe data Integer & Float
tipe_ data nama_variable_array[indek 1];

Untuk tipe data Character

tipe_data nama_variable_array[indeks 1][jumlah_huruf];

Contoh 1 Array 1 Dimensi

#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
int main (int argc, char*argv[])
{
int nilai_akhir[10] , x=1;
char nim [10][5];
while(x<=5)
     {
      printf("\n Data ke : %d \n,x);
      printf("Masukan Nim : "); gets(nim[x]);
      printf("Masukan Nilai Akhir : "); scanf("%d",&nilai_akhir[x]);
      fflush(stdin);
      x++;
     }
system("PAUSE");
return 0;
}

Output Contoh 1 Array 1 Dimensi

Data ke : 1
Masukan Nim             : 12345
Masukan Nilai Akhir  : 20

Data ke : 2

Masukan Nim             : 23456
Masukan Nilai Akhir  : 40

Data ke : 3
Masukan Nim             : 34567
Masukan Nilai Akhir  : 60

Data ke : 4
Masukan Nim             : 45678
Masukan Nilai Akhir  : 70

Data ke : 5
Masukan Nim             : 56789
Masukan Nilai Akhir  : 90
Press any key to continue...


tps://www.google.com/search?q=pemrograman+dasar&ie=utf-8&oe=utf-8

TITIK BERAT PADA BENDA

Telah dikatakan sebelumnya bahwa suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Benda akan seimbang jika pas diletakkan di titik beratnya
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Mari kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
Demikian halnya seorang peloncat indah yang sedang terjun ke kolam renang. Dia melakukan gerak berputar saat terjun. sebagaimana tongkat pada contoh di atas, peloncat indah itu juga menjalani gerak parabola yang bisa dilihat dari lintasan titik beratnya. Perhatikan gambar berikut ini.
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
seorang yang meloncat ke air dengan berputar
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari letak titik berat benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat begitu penting dalam menggambarkan gerak benda tegar.
Cara untuk mengetahui letak titik berat suatu benda tegar akan menjadi mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, misalnya segitiga, kubus, balok, bujur sangkar, bola dan lain-lain. Yaitu d sama dengan letak sumbu simetrinya. Hal ini jelas terlihat pada contoh diatas bahwa letak titik berat sama dengan sumbu rotasi yang tidak lain adalah sumbu simetrinya.
Orang ini berada dalam keseimbangan
Orang ini berada dalam keseimbangan
Di sisi lain untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan


.http://fisikaituindahdanmengasyikkan.blogspot.com/